Mengenal Busuk Akar dan Pengendaliannya

himaba.fkt.ugm.ac.id

Gambar 1. Busuk akar merah

Penyakit busuk akar adalah penyakit tumbuhan yang disebabkan karena adanya miselium yang menempel pada akar yang terlihat berwarna merah sampai hitam. Patogen dari penyakit ini adalah jamur akar merah; Ganoderma sp. Jamur ini biasa menyerang pada tanaman kehutanan seperti akasia dan sengon. Gejala yang teramati yakni daun-daun menjadi pucat, layu, merana, dan akhirnya mati selain itu akar mengandung banyak air dan membusuk. Umumnya bentuk tubuh buah dari jamur tersebut berbentuk kipas tebal, berwarna coklat tua dengan tepi berwarna putih, dan erbentuk pada pangkal batang (Widyastuti, dkk., 2005). read more

Baca Selengkapnya

Rayap Basah pada Tanaman Berkayu dan Penanganannya

Sumber gambar: Serangga.id

Rayap basah (Captotermes curvignathus) merupakan serangga kecil berwarna putih pemakan selulosa yang sangat berbahaya bagi tanaman berkayu. Rayap basah merupakan salah satu serangga yang dapat menimbulkan kerusakan fisik secara langsung pada tanaman berkayu. Hal ini dikarenakan rayap basah dapat menyerang akar dan batang tanaman sehingga translokasi air dan zat hara terganggu. Pada kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya kematian pada tanaman (Hutabarat, dkk., 2015). read more

Baca Selengkapnya

Mengenal Uniknya Ulat Kantong

Gambar 1. Gejala Daun Tanaman Inang yang Terserang Ulat Kantong (Muhlison, 2016).

Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) merupakan salah satu hama tanaman hutan yang mudah dikenali. Ulat Kantong memiliki ciri khas yaitu tubuhnya ditutupi oleh kantong yang biasanya berbentuk kerucut. Kantong tersebut dapat terbuat dari daun maupun ranting (Nuraeni dkk., 2010). Ukuran kantong Pteroma plagiophleps tidak lebih dari 16 mm, berbentuk kerucut, dan berwarna cokelat (Muhlison dkk., 2016). Kantong ini terbuat dari potongan-potongan kecil daun inang dan ditempelkan dengan rapi menggunakan sutera yang dihasilkan larva. Pupa berada di dalam kantong dengan posisi berubah-ubah, kantong berbentuk elips dan menggantung menggunakan benang sutera pada dahan atau daun (Emmanuel et al., 2012 dalam Muhlison, 2016). read more

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat “Si Kayu Besi”

Hutan hujan tropika basah ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Umumnya hutan jenis ini didominasi oleh famili Dipterocarpaceae ang sudah dikenal oleh masyarakat terutama dari jenis meranti, kapur, dan keruing. Selain jenis-jenis tersebut ada satu jenis pohon yang sangat terkenal luas karena kekuatannya, yaitu ulin. Jenis ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga banyak diminati masyarakat. Ada berbagai nama daerah untuk Ulin, antara lain bulian, bulian rambai, onglen (Sumatera Selatan), belian, tabulin, telian, tulian dan ulin (Kalimantan). Sedangkan berdasarkan botani dinamakan Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn dan digolongkan suku Lauraceae. Nama-nama botani lain yang digunakan untuk ulin dan merupakan sinonim adalah Eusideroxylon malagangai Sym. dan Eusideroxylon borneense F. Villar (Sidiyasa dan Juliat, 2001). read more

Baca Selengkapnya

Gaharu (Aquilaria spp)

(Aquilaria malaccensis)

Berdasarkan taksonomi tumbuhan, gaharu merupakan spesies dengan naman ilmiah (Aquilaria spp). Spesies ini tergolong dalam family Thymelaeaceae. Dengan genus salah satunya Aquilaria. Secara morfologis pohon gaharu dapat dicirikan deangan daun tunggal, berselang-seling, tipis hingga tebal, tepi rata, melengkung hingga bergelombang, dan seringkali berbulu pada permukaan bawah, terutama pada tulang daun primer dan sekunder. Bagian daunnya berbentuk bundar telur, jorong, lonjong memanjang dengan ukuran panjang 5–8 cm dan lebar 3–4 cm. Ujung daun runcing atau meruncing, pangkal daun runcing, membundar, warna daun hijau mengkilat dan tulang daun sekundernya jelas read more

Baca Selengkapnya

Eboni (Diospyros celebica) Si Kayu Hitam dari Sulawesi

www.greeners.co

Eboni (Diospyros celebica) merupakan pohon endemik dari daerah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Pohon Eboni memiliki tinggi hingga 40 meter dengan diameter batang kayu mencapai 1 meter. Kayu Eboni memiliki ciri-ciri tertentu diantaranya : berwarna coklat gelap, agak kehitaman, bertekstur halus dengan arah serat kayu yang lurus atau sedikit berpadu serta pemukaan kayu yang licin. Penggunaan dari kayu eboni untuk membuat tiang jembatan, perabot rumah tangga, patung, alat musik, dan ukiran (Kurniawan dan Bayu, 2010). read more

Baca Selengkapnya

Dipterocarpus littoralis (Pelahlar)

Dipterocarpus littoralis atau biasa disebut pelahlar merupakan jenis pohon yang memiliki status konservasi kritis (Critically Endangered) dan termasuk dalam daftar nasional spesies prioritas untuk tindakan konservasi di Indonesia tahun 2008-2018 (Robiansyah dan Davy, 2015). Pelahlar merupakan anggota dari famili Dipterocarpaceae dan merupakan jenis endemik yang tumbuh di pulau Nusakambangan, Jawa Tengah, Indonesia (Ashton, 1982 dalam Dwiyanti dkk., 2014). Terdapat beberapa hal yang mengancam keberadaan Dipterocarpus littoralis. Ancaman utamanya yaitu penebangan dan pengambilan kayu bakar secara liar oleh warga lokal di sekitar area cagar alam.

Baca Selengkapnya

Reklamasi : Pemulihan atau Pengambilan

Reklamasi Hutan sesuai peraturan Menteri Nomor 18 tahun 2011 tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan adalah usaha memperbaiki atau memulihkan hutan atau lahan dan vegetasi dalam kawasan hutan yang rusak akibat penggunaan kawasan hutan agar dapat berfungsi optimal sesuai peruntukannya. Satu dari banyak diksi reklamasi sering dipakai dalam penambangan, baik itu penambangan emas, pasir, batubara, nikel, timah, pasir kuarsa dan lain sebagainya.

Baca Selengkapnya

Timoho (Kleinhovia hopita L.)

Kleinhovia hopita L. atau dalam nama lokal yaitu Timoho, merupakan pohon dengan tinggi yang mencapai 20 meter. Memiliki banir, batang berwarna pucat kekuningan, daun bertangkai panjang bentuk jantung. Daun tunggal berseling berbentuk telur sampai berbentuk jantung, daun bertangkai panjang, pada pangkalnya bertulang daun menjari. Perbungaan malai terminal dengan lebar bunga +- 5 mm berwarna merah jambu. Daun kelopak mamita melanset dan daun mahkota berwarna kuning.

Baca Selengkapnya

AGROFORESTRI

Agroforestri adalah suatu sistem tanam yang memadukan antara tanaman keras (tanaman kehutanan) dengan tanaman semusim (tanaman pertanian) dan/atau peternakan. Saat ini petani di Indonesia lebih banyak mengembangkan sistem agroforestri karena sistem ini tidak hanya mampu menghasilkan hasil yang cepat berupa tanaman pangan, namun juga sebagai investasi masa depan berupa tanaman kerasnya. Dalam praktiknya, sistem agroforestri ini banyak mengalami kegagalan yang disebabkan oleh belum matangnya perencanaan yang baik.

Baca Selengkapnya