Penyakit Embun Jelaga: Penyebaran dan Pengendaliannya

Gambar 1. Penyakit embun jelaga pada daun cendana (Yuliah, dkk., 2017)

Tahukah kamu? Beberapa tanaman sering terserang penyakit embun jelaga. Gejala tanaman yang terserang embun jelaga awalnya ditandai dengan adanya bercak putih pada daun bagian bawah. Bercak putih itu berkembang cepat dan membentuk lapisan kehitaman dan lengket di permukaan daun. Bercak putih tersebut merupakan jamur penyebab embun jelaga (Pusluhtan Kementan, 2019). Terdapat dua patogen penyebab penyakit embun jelaga, yaitu patogen Meliola sp. yang menyebabkan kematian pada sel-sel jaringan tanaman dan Capnodium sp. yang hanya menghambat pertumbuhan tanaman (Yuliah dkk., 2017).

Selain itu, pernahkah kamu bertanya bagaimana penyakit ini dapat menyebar? Ternyata embun jelaga dapat disebarkan melalui spora yang diterbangkan oleh angin. Ketika udara cukup kering, selaput hitam embun jelaga dapat terlepas dan kemudian menyebar ke tempat lain karena angin atau tetesan air hujan (Fiani dkk, 2011). Diketahui pula bahwa embun jelaga dapat menyebar melalui serangga pembawa penyakit (vektor). Serangga tersebut yaitu kutu putih dan semut. Terkadang kedua serangga ini berkumpul dan mempercepat tanaman terserang embun jelaga. Biasanya serangga mendatangi pangkal daun atau pangkal buah. Serangga menghisap gula dari tanaman dan bekas hisapan tersebut menjadi tempat tumbuh jamur. Jamur akan tumbuh dan mengambil gula dari tanaman (Pusluhtan Kementan, 2019).

Serangan embun jelaga tergolong tidak mematikan, tetapi pada kasus yang berat dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena menghambat proses fotosintesis (Fiani dkk, 2011). Upaya pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan pengaturan jarak tanam, pemberantasan gulma, polikultur, monitoring, dan pemilihan bibit unggul. Sedangkan upaya pengendalian yang dapat dilakukan yaitu dengan pemangkasan daun yang terkena embun jelaga, thinning, dan menggunakan fungisida. Fungisida hanya digunakan sebagai alternatif terakhir jika kondisi serangan penyakit embun jelaga sudah parah.

Penulis : Feri Rahmawati

Editor  : Galang Rama Asyari

Referensi:

Fiani, A., Windyarini, E., dan Yuliah. 2011. Evaluasi Kesehatan Cendana (Santalum album Linn.) di Kebun Konservasi Ex-situ Watusipat Gunung Kidul. Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Hutan.

Pusluhtan Kementan. 2019. Diakses dari http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/81893/PENYAKIT-EMBUN-JELAGA/ pada 27 Februari 2020 pukul 19.19 WIB.

Yuliah, Ari Fiani, dan Liliek Haryjanto. 2017. STATUS KESEHATAN TEGAKAN KONSERVASI EX SITU CENDANA (Santalum album Linn.) UMUR 11 TAHUN DI KHDTK WATUSIPAT, GUNUNG KIDUL. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 thoughts to “Penyakit Embun Jelaga: Penyebaran dan Pengendaliannya”

  1. Terima kasih, atas penjelasannya…
    kalo boleh tahu Fungisida yg tepat buat pengendalian embun jelaga apa ya ??

    Wassalam,
    Diyanto / petani jeruk majalengka

  2. Terima kasih atas informasinya , mungkinkah dilakukan dengan menambah larutan sabun dan pestisida untuk membunuh vektor dan fungisida untuk jamurnya. saya amati pada tanaman yang terserang embun jelaga terdapat kepik merah bintik hitam.. tanaman yang kena embun jelaga tumbuh tunas pucuk yang cukup sehat dan bagus, mohon informasi pengendaliannya, Teriama kasih. Toekidjo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.