BBPPBPTH atau Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan merupakan instansi yang memiliki fokus terhadap upaya pemuliaan tanaman hutan. Pada PBBPPBPTH terdapat beberapa laboratorium yang menunjang kegiatan penelitian dan pengembangan pemuliaan tanaman hutan. Laboratorium tersebut antara lain: Laboratorium Hama dan Penyakit, Laboratorium Kultur Jaringan, Laboratorium Benih, Laboratorium Sifat Fisika dan Kimia Kayu, Laboratorium Genetika Molekuler, dan Laboratorium Bioenergi.
Pada kesempatan ini, tepatnya pada tanggal 12 Oktober 2018, HIMABA berkesempatan mengunjungi salah satu Laboratorium, yaitu Laboratorium Kultur Jaringan serta mengunjungi persemaian. Pada Laboratorium Kultur Jaringan, dijelaskan mengenai beberapa spesies yang menjadi objek penelitian, antara lain Nyamplung, Eucalyptus, Cendana, Sengon, dan Bambu. Dengan adanya Laboratorium Kultur Jaringan di BBPPBPTH ini, maka diharapkan jenis-jenis yang sedang dilakukan penelitian dan pengembangannya akan lebih mudah diketahui jenis apa saja yang bisa dikembangkan melalui metode kultur jaringan dan mempercepat produksi untuk dikembangkan lebih lanjut.
Setelah mengunjungi Laboratorium Kultur Jaringan, HIMABA berkunjung ke Persemaian. Di Persemaian ini terdapat berbagai spesies, misalnya Jati unggul, Sengon yang tahan karat puru, jenis sukun, dan Nyamplung dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk saat ini, tim persemaian tengah fokus meneliti dan memuliakan jenis tanaman khas DIY yang mulai langka, seperti Timoho dan Mentaok. Spesies Timoho merupakan jenis tanaman yang dimanfaatkan masyarakat untuk bahan pelet yang memiliki nilai budaya dan mistis yang sangat tinggi. Nilai mistis yang dimaksud yaitu, karena Timoho juga biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan keris. Sedangkan Mentaok banyak ditemukan di makam-makam raja-raja di kota gede. Pemuliaan spesies langka tersebut juga merupakan salah satu mandat dari Sri Sultan Hamengkubuwono X untuk melestarikan spesies langka khas DIY.