source : xmol.com
Daun adalah organ pokok pada tanaman yang umumnya berbentuk pipih bilateral dan berwarna hijau. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis, sehingga memiliki struktur mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan begitu pula sebaliknya (Sumardi, dkk., 2010). Mulut daun tersebut terkenal dengan nama stomata. Stomata pada daun berupa lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah (Sumardi, dkk., 2010).
(Sumber foto: google.com)
Daun adalah organ pokok pada tanaman yang umumnya berbentuk pipih bilateral dan berwarna hijau. Daun merupakan tempat terjadinya proses fotosintesis, sehingga memiliki struktur mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas O2, CO2, dan uap air dari daun ke alam sekitar dan begitu pula sebaliknya (Sumardi, dkk., 2010). Mulut daun tersebut terkenal dengan nama stomata. Stomata pada daun berupa lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang berwarna hijau yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup. Sel penutup dikelilingi oleh sel-sel yang bentuknya sama atau berbeda dengan sel-sel epidermis lainnya dan disebut sel tetangga. Sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel penutup yang mengatur lebar celah (Sumardi, dkk., 2010).
Bentuk dan posisi stomata pada daun beragam, bergantung pada spesies tumbuhannya. Stomata terletak pada sisi atas dan bawah daun, atau hanya terletak pada permukaan bawah daun saja. Daun dengan pertulangan menyirip seperti pada tumbuhan dikotil memiliki stomata tersebar, sedangkan daun monokotil dengan pertulangan sejajar seperti pada Graminae memiliki stomata yang tersusun berderet sejajar (Mulyani 2006). Menurut Fahn (1991), tipe stomata berdasarkan hubungannya dengan sel penjaga diklasifikasikan menjadi tipe anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik, dan siklositik. Adanya variasi tipe stomata pada setiap spesies tanaman merupakan bentuk adaptasi tanaman terhadap lingkungan dan habitat tempat tumbuh tanaman tersebut (Fahn, 1991).
Stomata ini umumnya memiliki ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan kerapatannya. Hal ini diduga berkaitan dengan fungsi penting stoma dalam fotosintesis dan transpirasi. Selain itu, faktor internal berupa sifat genetik dan faktor eksternal yaitu lingkungan tempat tumbuh menjadi faktor lain yang menyebabkan adanya perbedaan ukuran dan jumlah stomata (Juairiah, 2014). Ukuran stomata berbanding terbalik dengan jumlahnya. Jika jumlah stomata banyak maka akan berukuran kecil, sedangkan jika stomata berukuran besar maka jumlah stomata sedikit (Tambaru, 2013). Sama halnya dengan jumlah stomata, jumlah epidermis, dan kerapatan stomata juga dipengaruhi oleh faktor genetik namun fenotipnya juga dipengaruhi oleh lingkungan seperti tinggi rendahnya kadar polutan dan ketersediaan air (Jaya, 2015).
Distribusi stomata berkaitan erat dengan kecepatan serta intensitas transpirasi pada daun. Dalam batas tertentu, semakin banyak pori, maka semakin cepat penguapan. Jika lubang-lubang tersebut terlalu berdekatan, maka penguapan dari lubang yang satu akan menghambat penguapan lubang di dekatnya (Hariyanti, 2010). Peningkatan jumlah stomata sangat membantu dalam hal penyerapan CO2 untuk fotosintesis (Andini 2011).
Oleh : Deva TW
DAFTAR PUSTAKA
Andini, N. A. 2011. Anatomi Jaringan Daun dan pertumbuhan Tanaman Celosia cristata, Catharanthus roseus, dan Gomphrena globosa pada Lingkungan Udara Tercemar. (Skripsi). Institut Pertanian Bogor.
Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Edisi Ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Haryanti, S. 2010. Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies Tanaman Dikotil dan Monokotil. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi . Vol. XVIII, No. 2.
Jaya, A. B., Tambaru, E., Latunra, A. I., dan Salam, M. A.,. 2015. Perbandingan Karakteristik Stomata Daun Pohon Leguminosae di Hutan Kota Universitas Hasanuddin dan di Jalan Tamalate Makassar. Jurnal of Biological Diversity. 7 (1): 6.
Juairiah, L. 2014. Studi Karakteristik Stomata Beberapa Jenis Tanaman Revegetasi di Lahan Pasca penambangan Timah di Bangka. Widyariset. 17 (2): 213.
Mulyani, S. 2006. Anatomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Sumardi, I., Nugroho, H., dan Purnomo. 2010. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Penebar Swadaya. Jakarta.
Tambaru, E., Latunra, A. I. dan Suhadiyah, S. (2013). Peranan Morfologi Dan Tipe Stomata Daun dalam Mengabsorpsi Karbon Dioksida pada Pohon Hutan Kota UNHAS Makassar. Simposium Nasional Kimia Bahan Alam ke XXI: 15.