Agroforestri dalam Meningkatkan Produktivitas Tanah

Produktivitas tanah di Indonesia masih relatif rendah akibat tingginya intensitas hujan (>2.500 mm/tahun). Hal ini menyebabkan sebagian lahan ditinggalkan oleh penggarapnya sehingga lahan ditumbuhi alang-alang dan semak. Oleh karena itu, dengan adanya sistem agroforestri diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan produktivitas tanah. Selain itu, sistem agroforestri juga mampu menekan populasi gulma (Suryani, 2012).

Sumber: forda-mof.org

Gambar 1. Sistem Sloping Agricultural Land Technology (SALT) read more

Baca Selengkapnya

Manfaat Tanaman Legum untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Sumber : https://pdfslide.net/documents/pembentukan-simbiosis-antara-rhizobium-dan legume.html

Gambar 1. a. Foto bintil akar pada akar tanaman legum; b. Tanaman legum yang sudah mengisi daerah yang telah di rehabilitasi.

Rehabilitas hutan dan lahan adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas, dan peranan dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga (PP No.76 tahun 2008). Permasalahan kerusakan lingkungan akibat kegiatan pertambangan membutuhkan peran bersama dalam mengatasinya. Salah satu upaya pengembalian fungsi lahan bekas tambang yaitu dengan pertanaman jenis legum. read more

Baca Selengkapnya

Rehabilitasi Hutan di Indonesia

                  Sumber : ekonomi.bisnis.com

Degradasi hutanta banyaknya lahan kritis memberikan berbagai macam efek buruk, sehingga diperlukan upaya rehabilitasi hutan dan lahan untuk menekan degradasi hutan dan memperbaiki lahan kritis tersebut (Brown, 1994). Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) bertujuan memulihkan kondisi hutan dan lahan sehingga dapat berfungsi kembali secara normal dan lestari sebagai sistem penyangga kehidupan. Menurut Peraturan Pemerintah No 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, rehabilitasi hutan dan lahan bertujuan untuk memulihkan, mempertahankan, dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Pada kawasan hutan yang terdegradasi perlu dilakukan adanya rehabilitasi untuk menggembalikan fungsi awal dari hutan tersebut. read more

Baca Selengkapnya

Etiolasi pada Semai Dictyoneura acuminata Blume

Sumber : journal.ipb.ac.id

Gambar 1. a. Foto Etiolasi di tempat gelap; b. Daun dan buah Dictyoneura acuminate Blume

Dictyoneura acuminata Blume adalah salah satu spesies dari Sapindaceae yang berasal dari Kalimantan (Sabah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur), Filipina, Sulawesi, Maluku, dan Papua Nungini. Secara ekonomi, D.acuminatais biasanya digunakan sebagai tanaman hias karena memiliki daun dan bunga yang menarik, Ketinggian D.acuminata seedling dipengaruhi oleh cahaya. Bibit bisa tumbuh lebih tinggi ketika intensitas cahaya menurun, proses yang disebut etiolasi (Wardani et al., 2016). read more

Baca Selengkapnya

Penyakit Embun Jelaga: Penyebaran dan Pengendaliannya

Gambar 1. Penyakit embun jelaga pada daun cendana (Yuliah, dkk., 2017)

Tahukah kamu? Beberapa tanaman sering terserang penyakit embun jelaga. Gejala tanaman yang terserang embun jelaga awalnya ditandai dengan adanya bercak putih pada daun bagian bawah. Bercak putih itu berkembang cepat dan membentuk lapisan kehitaman dan lengket di permukaan daun. Bercak putih tersebut merupakan jamur penyebab embun jelaga (Pusluhtan Kementan, 2019). Terdapat dua patogen penyebab penyakit embun jelaga, yaitu patogen Meliola sp. yang menyebabkan kematian pada sel-sel jaringan tanaman dan Capnodium sp. yang hanya menghambat pertumbuhan tanaman (Yuliah dkk., 2017). read more

Baca Selengkapnya

Mengenal Lebih Dekat “Si Kayu Besi”

Hutan hujan tropika basah ditumbuhi oleh berbagai jenis pohon. Umumnya hutan jenis ini didominasi oleh famili Dipterocarpaceae ang sudah dikenal oleh masyarakat terutama dari jenis meranti, kapur, dan keruing. Selain jenis-jenis tersebut ada satu jenis pohon yang sangat terkenal luas karena kekuatannya, yaitu ulin. Jenis ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi, sehingga banyak diminati masyarakat. Ada berbagai nama daerah untuk Ulin, antara lain bulian, bulian rambai, onglen (Sumatera Selatan), belian, tabulin, telian, tulian dan ulin (Kalimantan). Sedangkan berdasarkan botani dinamakan Eusideroxylon zwageri Teijsm & Binn dan digolongkan suku Lauraceae. Nama-nama botani lain yang digunakan untuk ulin dan merupakan sinonim adalah Eusideroxylon malagangai Sym. dan Eusideroxylon borneense F. Villar (Sidiyasa dan Juliat, 2001). read more

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab Penyakit Lodoh pada Pinus merkusii

Sumber : docplayer.info

Gambar 1. Penyakit Damping-off pada semai

Lodoh (damping-off) merupakan terminologi bagi setiap penyakit yang mengakibatkan busuknya semai atau tajuk muda yang masih sukulen secara cepat. Penyakit ini disebabkan oleh sejumlah fungi penghuni tanah, yang merupakan parasit fakultatif tanpa disertai kekhususan dengan inangnya (Hartley, 1921). Hifa patogen menyebar melalui tanah dan infeksi terjadi melalui penetrasi secara langsung pada epidermis yang masih lemah, yang melindungi jaringan sukulen inang. Serangan patogen umumnya sudah mulai tampak pada minggu pertama setelah benih berkecambah hingga semai berumur empat atau lima minggu (Boyce, 1961) read more

Baca Selengkapnya

Mengenal Busuk Akar dan Pengendaliannya

himaba.fkt.ugm.ac.id

Gambar 1. Busuk akar merah

Penyakit busuk akar adalah penyakit tumbuhan yang disebabkan karena adanya miselium yang menempel pada akar yang terlihat berwarna merah sampai hitam. Patogen dari penyakit ini adalah jamur akar merah; Ganoderma sp. Jamur ini biasa menyerang pada tanaman kehutanan seperti akasia dan sengon. Gejala yang teramati yakni daun-daun menjadi pucat, layu, merana, dan akhirnya mati selain itu akar mengandung banyak air dan membusuk. Umumnya bentuk tubuh buah dari jamur tersebut berbentuk kipas tebal, berwarna coklat tua dengan tepi berwarna putih, dan erbentuk pada pangkal batang (Widyastuti, dkk., 2005). read more

Baca Selengkapnya

Rayap Basah pada Tanaman Berkayu dan Penanganannya

Sumber gambar: Serangga.id

Rayap basah (Captotermes curvignathus) merupakan serangga kecil berwarna putih pemakan selulosa yang sangat berbahaya bagi tanaman berkayu. Rayap basah merupakan salah satu serangga yang dapat menimbulkan kerusakan fisik secara langsung pada tanaman berkayu. Hal ini dikarenakan rayap basah dapat menyerang akar dan batang tanaman sehingga translokasi air dan zat hara terganggu. Pada kondisi tersebut dapat menyebabkan terjadinya kematian pada tanaman (Hutabarat, dkk., 2015). read more

Baca Selengkapnya

Mengenal Uniknya Ulat Kantong

Gambar 1. Gejala Daun Tanaman Inang yang Terserang Ulat Kantong (Muhlison, 2016).

Ulat Kantong (Pteroma plagiophleps) merupakan salah satu hama tanaman hutan yang mudah dikenali. Ulat Kantong memiliki ciri khas yaitu tubuhnya ditutupi oleh kantong yang biasanya berbentuk kerucut. Kantong tersebut dapat terbuat dari daun maupun ranting (Nuraeni dkk., 2010). Ukuran kantong Pteroma plagiophleps tidak lebih dari 16 mm, berbentuk kerucut, dan berwarna cokelat (Muhlison dkk., 2016). Kantong ini terbuat dari potongan-potongan kecil daun inang dan ditempelkan dengan rapi menggunakan sutera yang dihasilkan larva. Pupa berada di dalam kantong dengan posisi berubah-ubah, kantong berbentuk elips dan menggantung menggunakan benang sutera pada dahan atau daun (Emmanuel et al., 2012 dalam Muhlison, 2016). read more

Baca Selengkapnya