Resak Banten yang Rusak

Gambar 1. Daun Vatica bantamensis (Hassk.) Benth. & Hook.ex Miq

(sumber: pohonlangka.id)

Resak Banten tumbuh secara alami di Taman Nasional Ujung Kulon. Mempunyai nama latin Vatica bantamensis (Hassk.) Benth. & Hook.ex Miq. termasuk keluarga Dipterocarpaceae dengan nama lokal resak banten atau kokoleceran.  Pohon ini dijadikan flora identitas dari Provinsi Banten karena pohon ini merupakan pohon endemik. Resak Banten merupakan salah satu jenis yang ditetapkan statusnya menjadi hampir punah.

Pohon resak banten mampu tumbuh mencapai 30 meter. Daunnya agak tebal dan berkilau, berbentuk bulat telur atau oblong. Bunga berbentuk malai, muncul di terminal cabang. Buahnya memiliki lima sayap yang terdiri dari dua sayap panjang dan tiga sayap pendek. Bijinya agak bulat dengan diameter sekitar 10 mm.

Kokoleceran hidup di pegunungan dan lereng pada ketinggian di atas 400 m. Lokasi dengan tutupan tajuk lebat dan tanah asam merupakan habitat yang baik untuk pohon ini. Spesies ini memiliki luas wilayah sebaran di Taman Nasional Ujung Kulon seluas 8 km2 (Robiansyah, 2018) dengan jumlah sekitar 280 individu dan jumlah pohon dewasa 58 (LIPI, 2017). Habitat Vatica bantamensis terancam akibat kehadiran tanaman langkap (Arenga obtusifolia) yang bersifat invasif. Oleh karena itu, pohon endemik Banten ini termasuk dalam daftar merah IUCN dengan status critically endangered atau kritis.

Lokasi yang berada dalam kawasan konservasi harusnya mampu mempertahankan keberadaan kokoleceran sebagai pohon endemik. Selain itu perlu sosialisasi dengan penyadaran pembangunan sikap dan perilaku konservasi, memperkuat status hukum, dan menaikkan status cagar alam menjadi cagar biosfer agar keberadaan resak tetap lestari (KLHK, 2008). Upaya budidaya dengan metode kultur jaringan, reintroduksi spesies yang lebih masif dan pengendalian atau kontrol terhadap tanaman invasif perlu dilakukan untuk menjaga resak tetap eksis sampai masa yang akan datang (Sudiyanti, 2017).

Gambar 2. Pohon Vatica bantamensis

(sumber: pohonlangka.id)

Daftar Pustaka

KLHK. (2008). Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional 2008 – 2018. Jakarta: Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam – Departemen Kehutanan RI.

LIPI. (2017). Pohon-pohon Langka Indonesia, Bagaimana Nasibnya? Dipetik Agustus 26, 2019, dari LIPI : http : // ww. biologi. lipi. go. id / index .php / laboratorium zoologi/ biosistematika-mamalia/9-yt-sample-data/category1/622-pohon-pohon-langka-indonesia-bagaimana-nasibnya

Robiansyah, I. (2018). Vatica bantamensis. The IUCN Red List of Threatened Species . Dipetik Agustus 26, 2019, dari http : // dx. doi. org / 10.2305 // IUCN. UK .2018-1. RLTS. T31319A125626167. en.

Sudiyanti, S., Rusbana, T., & Susiyanti, S. (2017). Bud Initiation of Kokoleceran (Vatica bantamensis) on Various Media and Concentration of BAP (Benzyl Amino Purine) in Vitro. Jurnal Agro 4 (1), 1-14.

Penulis          : Salman

Penyunting    : Lina Dwi Lestari

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.